Kabupaten Sarmi
Kabupaten Sarmi adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Kota Sarmi.
Nama Sarmi adalah merupakan singkatan dari nama suku-suku besar, yakni
Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah
lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi.
Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana
mengingat di wilayah ini terdapat 87 bahasa yang dipergunakan. Dari
bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan
setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri.
-------------------- |
Geografi
Kabupaten Sarmi memiliki luas wilayah 35.587 km2. Terbagi menjadi 8
kecamatan dengan Sarmi sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri
berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, kabupaten Tolikara di sebelah Selatan, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Waropen di sebelah Barat, dan kabupaten Jayapura di sebelah Timur.
-----------------------------------------
Perekonomian
Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan hidup mereka pada kemurahan alam. Hutan menyediakan kebutuhan mereka. Sagu
sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur di hampir semua wilayah
kabupaten ini. Potensi lahan yang tersedia untuk tanaman bahan pangan
dan hortikultura sedemikian luas. Pengembangan komoditas pertanian
seperti padi, palawija, dan sayuran
masih dalam skala kecil untuk kebutuhan sendiri. Lahan yang sudah
diolah dan menghasilkan tanaman bahan pangan terdapat di Distrik Bongo.
Hanya didistrik ini padi sudah dapat dituai hasilnya. Demikian juga
produksi palawija Kabupaten Sarmi sebagian besar dihasilkan di Bonggo.
Komoditas wilayah ini yang berhasil menembus ke pasar luar daerah adalah
kakao dan kelapa dalam yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra.
Komoditas ini di kirim ke Surabaya dan Makassar. Kelapa tumbuh tidak
tidak hanya di daratan Sarmi, tetapi juga disejumlah pulau di depan
Sarmi. Sarmi memang menjadi satu satunya kabupaten di Papua yang
memiliki potensi kelapa rakyat sangat luas menyusul Kabupaten Biak
Numfor. Meskipun kelapa
ini sebagian besar tumbuh secara alamiah di pesisir pantai, dan
sungai-sungai, tumbuhan ini terlihat sangat teratur dan terkesan seperti
perkebunan luas.
Potensi hutan daerah ini juga sangat menjanjikan. Luas hutan produksi
diperkirakan 54.000 hektar. Kabupaten ini sangat mengharapkan datangnya
investor mengingat potensi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan
dan kelautan yang masih belum diolah. Diketahui bahwa di perut bumi
Sarmi terdapat bijih besi yang jika dieksploitasi mampu menghasilkan
60.000 ton pasir besi setiap bulannya. Sementara itu, menurut survei
dari Kanada di distrik Pantai Barat, Pantai Timur, dan Mamberamo Hilir
terdapat kandungan minyak bumi.
Laut yang bersinggungan dengan enam dari delapan distrik di Sarmi
juga menyimpan kekayaan tersendiri. Wilayah Sarmi terletak di pinggir
pantai Samudera Pasifik dan memiliki sejumlah sungai dan danau yang
dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan ikan dan udang. Sebuah gudang
pelabuhan pendaratan ikan dan pelabuhan utama pendaratan ikan telah
dibangun di Sarmi. Hal ini semakin membuka peluang investasi di sektor
perikanan.
Pembagian Daerah Administrasi
- Distrik Sarmi
- Kelurahan Sarmi (ibukota)
- Kelurahan Mararena
- Kampung Sarmo
- Kampung Sawar
- Kampung Bagaiserwar
- Kampung Amsira
- Kampung Siaratesa
- Kampung Liki
- Distrik Sarmi timur
- Kampung Holmafen
- Kampung Sewan
- Kampung Bagaiserwar II
- Kampung Binyer
- Kampung Tanjung Batu
- Distrik Sarmi Selatan
- Kampung Kasukwe
- Kampung Munukania
- Kampung Wapouwania (ibukota)
- Distrik Pantai Barat
- Martewar
- Samorkena
- Arbais (ibukota)
- Kapesa
- Maseb
- Nisro
- Aruswar
- Teminawaren
- Waim
- Subu
- Karfasia
- Distrik Pantai Timur
- Timron
- Vinyambor
- Betaf (ibukota)
- Arare
- Dabe
- Nyamben
- Ansudu
- Komra
- Distrik Pantai Timur Barat
- Burtin (ibukota)
- Nengke
- Takar
- Sunum
- Arare
- Ampera
- Keder Lama
- Keder Baru
- Distrik Bonggo
- Armapora (ibukota)
- Anus
- Taronta Srum
- Krim
- Kiren
- Bebon Jaya
- Teton
- Gwin Jaya
- Rotea
- Bonggo Timur
- Mawesdai
- Kapitiau
- Maweswares
- Tamar Sari
- Tarwasi Maringgi
- Mawes Mukti
- Distrik Tor Atas
- Bora-Bora
- Tonggonfo
- Samanente (ibukota)
- Konderjan
- Omte
- Safron
- Distrik Apawer Hulu
- Murara
- Aurumi (ibukota)
- Sasawapece
- Wamariri
- Tamaja
- Airoran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar