SARMI - Buntut dari ketidakpuasan terhadap pembayaran
upah pembersihan pinggiran jalan (pembabatan matahari) oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Sarmi melalui Dinas Pekerjaan Umum, , senin (23/4)
kemarin , warga kampung Kasukwe, Distrik Sarmi Selatan, melakukan aksi
pemalangan di poros jalan menuju kantor DPRD, Otonom, dan Kantor Bupati.
Sekretaris
Kampung Kasukwe, Melky Mare yang bertindak langsung sebagai kordinator
aksi pemalangan ketika ditemui Bintang Papua di lokasi pemalangan,
menuturkan bahwa yang menjadi dasar diadakannya aksi pemalangan pagi ini
(kemarin-red) adalah rasa ketidakpuasan dengan upah yang diberikan.
Kami
telah diberitahukan bahwa untuk pembayaran pembabatan ini dikenakan
tiga juta perkilonya, dan sejauh ini kami telah bekerja sejauh lima kilo
meter dan upah yang diberikan hanya sebesar dua belas Juta,itupun masih
dipotong enam ratus ribu dengan alasan yang tidak jelas,inilah yang
membuat masyarakat kesal sehingga malakukan aksi pemalangan ini,
tutur Melky.
Hal senada juga dikatakan oleh ketua DPC KNPI Distrik
Sarmi Selatan Lodwik Mamawiso.Menurut Lodwik, bahwa intinya adalah tidak
adanya transparansi antara pihak pemerintah daerah terhadap
masyarakat.Pekerjaan yang telah dilaksanakan ini merupakan bagian dari
proses pemberdayaan terhadap masyarakat setempat,untuk itu harus ada
pembinaan yang baik.
Kapolres Sarmi AKBP Patrige Renwarin,SH yang
terjun langsung bersama puluhan anggotanya guna membekap langsung aksi
pemalangan tersebut,saat dimintai keterangannya, menjelaskan bahwa
adalah merupakan bentuk dari ketidakpuasan masyarakat terhadap apa yang
telah dilakukan oleh pemerintah daerah.
Sudah menjadi tanggung
jawab kami selaku pihak keamanan untuk menanggapi hal-hal seperti
ini,yakni dengan ikut mengawasi aksi pemalangan ini sambil memberikan
pemahaman kepada saudara-saudara kita ini untuk sama-sama mencari solusi
yang terbaik.Dan seharusnya ada koordinasi yang baik antara pemerintah
daerah dengan SKPD yang menangani pekerjaan ini,รข€ ujar kapolres.
Aksi pemalangan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam, akhirnya
dihentikan setelah ada pembicaraan antara kordinator aksi pemalangan
dengan Bupati Drs.M.Manibor,MMT yang di fasilitasi oleh Asisten III
Setda Kabupaten sarmi Sudarsono,S.Pd via ponselnya.
Menurut
Sudarsono, bahwa adalah hal yang sebenarnya dapat diselesaikan.Terbukti
ketika dihubungi, bupati langsung menanggapi dengan berbicara langsung
dengan pak melky bahwa akan diselesaikan secepatnya.
Dinas PU
Kabupaten Sarmi melalui Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan
Jembatan Bidang Bina Marga, Dominikus Teniwut ketika ditemui di ruang
kerjanya, mengatakan bahwa pemotongan upah kerja pembabatan matahari
yang dilakukan adalah sesuai dengan aturan yang berlaku,dan ini
diberlakukan pada semua kelompok kerja yang telah dibayar.
Untuk
pembayaran pekerjaan ini,sambung Dominggus, menggunakan dana pembersihan
dari tahun 2011 sebesar satu milyard. Mengingat adanya keterbatasan
dana yang tersedia maka pembayarannyapun dilakukan secara bertahap,dan
ini termasuk kelompok-kelompok yang upah kerjanya mencapai puluhan juta
rupiah. (cr-38/aj/lo2)
sumber Bintang Papua Senin, 23 April 2012 21:58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar