Kamis, 09 Agustus 2012

Tidak Puas Warga Kampung Kasukwe Palang Jalan

SARMI - Buntut dari ketidakpuasan terhadap pembayaran upah pembersihan pinggiran jalan (pembabatan matahari) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi melalui Dinas Pekerjaan Umum, , senin (23/4) kemarin , warga kampung Kasukwe, Distrik Sarmi Selatan, melakukan aksi pemalangan di poros jalan menuju kantor DPRD, Otonom, dan Kantor Bupati.
Sekretaris Kampung Kasukwe, Melky Mare yang bertindak langsung sebagai kordinator aksi pemalangan ketika ditemui Bintang Papua di lokasi pemalangan, menuturkan bahwa yang menjadi dasar diadakannya aksi pemalangan pagi ini (kemarin-red) adalah rasa ketidakpuasan dengan upah yang diberikan.

Kami telah diberitahukan bahwa untuk pembayaran pembabatan ini dikenakan tiga juta perkilonya, dan sejauh ini kami telah bekerja sejauh lima kilo meter dan upah yang diberikan hanya sebesar dua belas Juta,itupun masih dipotong enam ratus ribu dengan alasan yang tidak jelas,inilah yang membuat masyarakat kesal sehingga malakukan aksi pemalangan ini, tutur Melky.
Hal senada juga dikatakan oleh ketua DPC KNPI Distrik Sarmi Selatan Lodwik Mamawiso.Menurut Lodwik, bahwa intinya adalah tidak adanya transparansi antara pihak pemerintah daerah terhadap masyarakat.Pekerjaan yang telah dilaksanakan ini merupakan bagian dari proses pemberdayaan terhadap masyarakat setempat,untuk itu harus ada pembinaan yang baik.
Kapolres Sarmi AKBP Patrige Renwarin,SH yang terjun langsung bersama puluhan anggotanya guna membekap langsung aksi pemalangan tersebut,saat dimintai keterangannya, menjelaskan bahwa adalah merupakan bentuk dari ketidakpuasan masyarakat terhadap apa yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah.
Sudah menjadi tanggung jawab kami selaku pihak keamanan untuk menanggapi hal-hal seperti ini,yakni dengan ikut mengawasi aksi pemalangan ini sambil memberikan pemahaman kepada saudara-saudara kita ini untuk sama-sama mencari solusi yang terbaik.Dan seharusnya ada koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dengan SKPD yang menangani pekerjaan ini,รข€ ujar kapolres. Aksi pemalangan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam, akhirnya dihentikan setelah ada pembicaraan antara kordinator aksi pemalangan dengan Bupati Drs.M.Manibor,MMT yang di fasilitasi oleh Asisten III Setda Kabupaten sarmi Sudarsono,S.Pd via ponselnya.
Menurut Sudarsono, bahwa adalah hal yang sebenarnya dapat diselesaikan.Terbukti ketika dihubungi, bupati langsung menanggapi dengan berbicara langsung dengan pak melky bahwa akan diselesaikan secepatnya.
Dinas PU Kabupaten Sarmi melalui Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga, Dominikus Teniwut ketika ditemui di ruang kerjanya, mengatakan bahwa pemotongan upah kerja pembabatan matahari yang dilakukan adalah sesuai dengan aturan yang berlaku,dan ini diberlakukan pada semua kelompok kerja yang telah dibayar.
Untuk pembayaran pekerjaan ini,sambung Dominggus, menggunakan dana pembersihan dari tahun 2011 sebesar satu milyard. Mengingat adanya keterbatasan dana yang tersedia maka pembayarannyapun dilakukan secara bertahap,dan ini termasuk kelompok-kelompok yang upah kerjanya mencapai puluhan juta rupiah. (cr-38/aj/lo2)
sumber Bintang Papua Senin, 23 April 2012 21:58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar